Tokoh: Tokoh utamanya di cerpen tersebut adalah Ivan Dimitrich Aksionov. Dia adalah
seorang pria tampan berambut rambut pirang keriting, penuh canda dan gemar menyanyi.
Dia adalah pria yang sangat baik hati dan tulus membantu teman. Dia menanggung
kesalahan orang lain dengan hidup di penjara selama 26 tahun. Dalam periode waktu dia
berada di penjara, ia tidak menyimpan dendam atau merasa pahit terhadap orang yang
bersalah, tetapi sering berdoa. Semua keceriannya punah, ia selalu menunduk, berjalan
perlahan, sedikit bicara, dan tak pernah tertawa, namun sering berdoa. Dia juga sering ikut
menyanyi dalam panduan suara dan membaca pelajaran-pelajaran di dalam gereja
penjara. Dia juga adalah pria yang sangat kuat, meskipun dipisahkan dari keluarganya
selama 26 tahun, dia masih menjaga iman yang kuat dalam Tuhan dan tidak menyerah.
Aksionov memiliki jiwa pengampun, walaupun dia harus menanggung jawab Makar, tokoh
lawan di cerpen ini yang menjadi pembunuhnya yang sebenernya.
Adegan: Adegan utama di cerpen ini adalah kisah hidup Aksionov yang tragis. Adegan dari cerpen ini
focus kepada hidup Aksionov setelah dituduh sebagai pembunuh. Dia lalu dijatuhi hukuman cambuk dan
dimasukkin ke penjara selama 26 tahun. Adegannya berakhir dengan Aksionov mengampuni pembunuh
sebenernya dan akhirnya meninggal setelah dibebasin dari penjara. Gerak: Cerpen ini mempunyai plot
lurus karena peristiwa-peristiwa yang dialami Aksionov, tokoh utamanya, disusun secara berurutan. Cerita
ini dimulai dengan Aksionov pergi ke Pasar Malam Nizhny untuk berdagang, tetapi namun dituduh
sebagai pembunuh oleh polisi karena dia mempunyai pisau bernoda darah di tasnya. Plot kemudian
menjelaskan hidup Aksionov di penjara selama 26 tahun. Pada akhirnya, pembunuh sebenernya
diketemui dan mengakui kesalahannya dan Aksionov akhirnya meninggal ketika dibebasin keluar dari
penjara.
Gerak: Cerpen ini mempunyai plot lurus karena peristiwa-peristiwa yang dialami Aksionov, tokoh
utamanya, disusun secara berurutan. Cerita ini dimulai dengan Aksionov pergi ke Pasar Malam
Nizhny untuk berdagang, tetapi namun dituduh sebagai pembunuh oleh polisi karena dia
mempunyai pisau bernoda darah di tasnya. Plot kemudian menjelaskan hidup Aksionov di
penjara selama 26 tahun. Pada akhirnya, pembunuh sebenernya diketemui dan mengakui
kesalahannya dan Aksionov akhirnya meninggal ketika dibebasin keluar dari penjara.
SYARAT CERPEN
Cerpen ini mengandung empat halaman dan mempunyai jumlah kata max. 10,000: Cerpen ini mengandung jumlah 2,705 kata.
Mengandung Satu Konsep Kehidupan: Cerpen ini mengandung satu konsep kehidupan yaitu
untuk mengampuni kesalahan orang lain. Jika kamu mengampuni orang lain pelanggaran mereka,
Tuhan yang maha esa juga akan mengampuni kamu juga (Matius 6:14). Kita harus sabar karena
hal-hal baik akan datang kepada mereka yang menunggu, seperti Aksionov yang akhirnya bebas
dari penjara. Dengan kesabaran dan pengampunan, kita bisa lebih dewasa dalam emosional dan
iman. Pengampunan juga membebaskan kita dari balas dendam dan kekurungan dari kemarahan
pada orang yang bersalah, dan juga memberikan masa depan yang lebih cerah.
Mengandung Satu Insiden Utama: Insiden utama di cerpen ini adalah ketika Aksiono dituduh
sebagai pembunuh.
Menyampaikan detail insiden: Detail insiden yang diceritakan oleh penulis adalah percakapan Aksionov dengan
teman-teman di penjara ketika dia menjelaskan alasannya dikurung di penjara selama 26 tahun. Dia menceritakan
bahwa dia hanya mengambil seekor kuda yang sedang diikat di pegeretan, lalu dia ditahan dan dituduh atas
pencurian. Mereka tak dapat menunjukkan bahwa Aksionov adalah pembunuh sebenarnya kecuali dengan bukti
pisau yang bernoda darah di dalam tasnya. Sejak itu, dia langsung dikurung di dalam penjara selama 26 tahun.
Menimbulkan satu efek bagi pembaca: Cerpen ini memberikan efek yang berupa keteganggan,
terutama ketika penulis sedang memberi tahu pembaca siapa pembunuh aslinya. Dengan
pembaca mengetahui bahwa Aksionov telah dikurung di penjara selama 26 tahun, pembaca pun
ikut merasa marah dan lebih menarik keiingintahuan pembaca mengetahui siapa pembunuh
sebenarnya.
Menyalikan satu emosi: Cerpen ini memberikan emosi yang berupa kesedihan bagi pembaca, terutama akhir dari
cerita ini. Setelah terus sabar dan tidak menyerah kepada Tuhan, Aksionov masih dikurung di penjara selama 26
tahun, dan ketika dia dibebaskan, dia meninggal dunia. Dengan akhir cerita seperti ini, pembaca merasa sedih untuk
Aksionov yang sudah sabar sekali selama hidupnya di penjara, tetapi akhirnya ketika bebas, dia meninggal dunia
dan tidak bisa bertemu dengan istrinya dan anak-anaknya lagi.
Menceritakan satu pelaku utama: Pelaku utama dari cerpen ini adalah Aksionov karena alur dari cerita ini berfokus
pada hidup Aksionov. Cerpen ini juga menjelaskan ciri dan sifat Aksionov dengan detil agar pembaca memahami
sepenuhnya tentang hidup Aksionov. Dia bermain sebagai peran protagonis di dalam cerpen ini.
Berfokus kepada satu situasi: Situasi utama yang difokuskan di Tuhan Maha Tahu, Sabarlah
adalah situasi dimana Aksionov terjebak di dalam penjara selama 26 tahun, tapi dia harus tetap
beriman dan tidak menyerah, walaupun harus dipisahkan dari keluarganya begitu lama dan
memiliki kehidupan yang sangat sedih dan membosankan.
Bergantung pada jalan cerita: Cerpen ini bergantung pada jalan cerita tentang hidup Aksionov, yang bermulai dari ia
pergi ke Pasar Malam Nizhny untuk berdagang, tetapi namun dituduh sebagai pembunuh oleh polisi karena dia
mempunyai pisau bernoda darah di tasnya. Jalan cerita berlanjut menjelaskan hidup Aksionov di penjara yang sedih,
dan akhirnya mendapatkan hidup akhir yang lebih cerah setelah dibebaskan dari penjara dan mempunyai hati yang
ringan dan bebas dari rasa kedendaman apa pun.
CIRI CERPEN
Ciri utama: Ciri utama dari cerpen ini adalah ciri padat karena cerpen ini mengandung semua aspek,
unsur dan deskripsi tokoh-tokoh jelas sekali. Cerpen ini juga mengandung ciri intensif karena dapat
menimbulkan emosi yang sangat kuat bagi pembacanya, yaitu emosi kesedihan dan rasa kasihan pada
Aksionov yang sangat mendalam.
Ciri khusus: Ciri khusus dari cerpen ini adalah ciri tajam karena menyentuh perasaan yang mengena
bagi pembaca. Protagonis dari cerpen ini, Aksionov, menyerah dengan hukuman yang diberikannya,
tetapi juga akhirnya mengampuni pembunuh sebenarnya tanpa melakukan balas dendam apa pun.
JENIS CERPEN
Naturalisme
Tuhan Maha Tahu, Sabarlah adalah cerpen naturalisme karenamenyampaikan permasalahan cerita apa
adanya.
Idealisme
Cerpen ini juga cerpen idealisme karena menjelaskan bahwa pengampunan sangat penting karena
walaupun pengampunan tidak akan mengubah masa lalu yang sedih dan pahit, ia bisa
memperbaikan masa depan kita dan memungkinkan kita untuk memiliki pandangan positif dan “hati
akan terasa ringan dan terang.” Pesan ini merupakan sikap yang ideal untuk pembaca melakukan.
MACAM CERPEN
Cerpen ini adalah cerpen keluarga karena alur utama menggambarkan hidup Aksionov dikurung di
penjara. Dia terpisah dari istrinya dan anaknya selama 26 tahun, dan walaupun akhirnya Aksionov
dibebaskan, istrinya sudah meninggal dan anak-anaknya pun sudah tidak ingat lagi kepadanya.
Cerpen ini juga menjelaskan bahwa ketika orang terpisah dari keluarga, hidup akan susah dan
akan membawa kesedihan dan kepahitan untuk waktu yang lama dalam hidup, tetapi bisa diatasi
jika kita mempunyai iman yang kuat.